Kamis, 24 Juni 2010

Aspek&Faktor Berpikir Positif

Aspek Kecenderungan Berpikir Positif
Menurut Albercht (1980) pada area verbalisasi positif mengandung faktor-faktor yang berkaitan dengan berpikir positif, antara lain:
a. Harapan yang positif
Dalam hal ini didalam menyampaikan sesuatu hal lebih dipusatkan pada hal yang positif misalnya harapan akan sukses, maka subyek membicarakan tentang sukses, tentang prestasi, dan tentang kepercayaan diri.
b. Afirmasi diri
Memusatkan perhatian pada kekuatan diri sendiri, melihat diri secara positif dengan dasar pikiran bahwa setiap individu sama berartinya dengan individu lain.
c. Pernyataan yang tidak menilai
Suatu pernyataan yang lebih mengarah pada penggambaran keadaan daripada menilai keadaan, tidak kaku dan fanatik dalam pendapat. Pernyataan ini dimaksudkan sebagai pengganti pada saat seseorang cenderung untuk memberikan pernyataan negatif terhadap sesuatu hal.
d. Penyesuaian terhadap kenyataan
Mengakui kenyataan dengan segera berusaha menyesuaikan diri, menjauhkan diri dari penyesalan, frustrasi, kasihan diri, dan menyalahkan diri, menerima masalah dan berusaha menghadapinya adalah satu ciri dari orang yang berpikir positif. Mereka menganggap bahwa masalah sebagai bagian kehidupan yang harus di hadapi.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang berkaitan dengan berpikir positif adalah harapan positif, afirmasi diri, pernyataan, yang tidak menilai, dan penyesuaian terhadap kenyataan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berpikir Positif
Vinacle (dalam Eva, 2002) menjelaskan adanya dua faktor utama yang mempengaruhi cara bepikir seseorang, yaitu:
a. Faktor Etnosentris, pengertian adalah sikap pandangan yang terpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, yang biasanya disertai sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Faktor etnosentris berupa keluarga, struktur sosial, jenis kelamin, agama, kebangsaan, dan kebudayaan.
b. Faktor Egosentris, pengertian adalah sifat dan kelainan yang menjadikan diri sendiri sebagai pusat segala hal, menilai segalanya dari sudut pandang sendiri. Faktor egosentris inilah yang membedakan cara pikir individu. faktor ini berupa aspek-aspek kepribadian.
Piaget dan Murphy (dalam Rusli, 1999) mengemukakan bahwa egosentris adalah ketidakmajuan untuk menaruh perhatian menggambil bagian dan ikut merasakan kebutuhan serta perasaan dan pandangan orang lain.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan dua faktor yang mempengaruhi cara berpikir seseorang adalah faktor etnosentris dan faktor egosentris.

8 komentar:

  1. berpikir positif tu sama ja ma tdk berprasangka buruk kan???

    BalasHapus
  2. menarik bgt untuk di baca!!!!!!!
    qta memang harus selalu berfikir positif,
    Lanjutkan.....

    BalasHapus
  3. yo'i lah..kita ruz brbuat yg positif2 wae, ja negatip tingking.
    okey.???

    BalasHapus
  4. bner jenk,,,, qta harus husnudzon,,, jgn suudzon ma org laen. hee

    BalasHapus
  5. wah buat aku yang masih sulit wat berpikir positif,, mkasih bgt wat artikelnya say,, patut di baca

    BalasHapus