Kamis, 24 Juni 2010

Empati

Apakah Empati?
Empati adalah kesanggupan untuk turut merasakan apa yang dirasakan orang lain dan kesanggupan untuk menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Empati membuat kita dapat turut merasa senang dengan kesenangan orang lain, turut merasa sakit dengan penderitaan orang lain, dan turut berduka dengan kedukaan orang lain.
Hubungan Antara Empati, Belas Kasihan, Kepedulian
Rasa empati dekat sekali hubungannya dengan rasa belas kasihan. Karena seseorang berempati dengan orang lain, maka ia dapat merasa belas kasihan pada orang lain, dan dari rasa belas kasihan, dapat tumbuh rasa peduli yang dalam.
Empati Bersifat "Bumerang"
Pada sisi lain, empati bersifat seperti "bumerang". Perbuatan yang kita lakukan terhadap orang lain memunyai efek emosional terhadap diri kita sendiri. Jika karena perbuatan kita seseorang menjadi senang atau menjadi menderita, perbuatan itu seakan-akan berbalik kepada kita. Kita merasa senang jika kita berbuat yang menyenangkan, dan merasa bersalah (guilty feeling) jika kita membuat orang menderita.
Hati nurani yang mulai tumbuh pada anak yang peka pada usia sekitar lima tahun adalah kesadaran yang membantu seseorang membedakan apakah sebuah perbuatan baik atau buruk. Pada anak di bawah usia lima tahun, ukuran apakah sebuah perbuatan baik atau buruk tergantung oleh akibat yang ditimbulkan perbuatan tersebut -- apakah ia mendapat pujian atau hukuman karena melaksanakan hal tersebut. Tetapi pada waktu usia kira-kira 7 -- 11 tahun, mulai tumbuh kesanggupan pada anak untuk belajar menilai sendiri moral sebuah perbuatan. Maka usia anak SD adalah masa yang amat penting untuk pembentukan hati nurani seseorang, karena mereka sudah bisa melihat dari sudut pandang orang lain dan dapat membayangkan akibat perbuatannya terhadap perasaan orang lain. Anak-anak perlu merasa hatinya tertusuk dan merasa bersalah ketika menyadari bahwa ia telah melukai orang, baik secara fisik atau perasaan. Dari peristiwa ini akan tumbuh kepedulian yang sejati. Karena itu, empati mendo rong kita untuk memperlakukan orang lain dengan baik.
Simpati-Empati
Perbedaan dengan simpati adalah saat kita bersimpati, itu berarti kita senang dan peduli akan orang tersebut (simpathy: you care about the other person). Tetapi kalau kita berempati, kita seakan-akan masuk ke dalam orang tersebut dan menjadi seperti orang tersebut (empathy: you are the other person).
Empati; Kesediaan Berbuat Baik (Altruisme)
Kalau kita merasakan apa yang dirasakan orang lain, kita ingin melakukan sesuatu untuk orang itu. Hubungan antara empati dan kesediaan berbuat baik (altruisme) telah dicatat oleh banyak hasil penyelidikan psikolog. Empati yang tinggi memerbesar kesediaan untuk menolong, untuk berbagi, dan untuk berkorban demi kesejahteraan orang lain.
Kesanggupan untuk berempati adalah kesanggupan bawaan yang ada pada tiap orang, namun dengan derajat yang berbeda-beda. Ada anak yang dilahirkan dengan lebih banyak kesanggupan untuk turut merasakan ada yang kurang. Psikolog anak telah menemukan kesanggupan empati pada anak yang berusia satu setengah tahun, ketika ia melihat seorang anak sedih, ia menawarkan bonekanya untuk menghibur anak tersebut.
Dengan perkembangan kesanggupan berbahasa, berkembang juga kesanggupan untuk berempati.

6 komentar: